Sabtu, 30 November 2013 | By: Unknown

MAKALAH ORGANISASI LINI


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.        Latar Belakang
Manusia adalah mahluk sosial yang hidupnya saling membutuhkan  sehingga manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain, baik itu dalam skala kecil ataupun dalam skala besar . Dalam perkembangan peradaban manusia telah berkembang adanya usaha dan kemauan dari manusia untuk memenuhi kebutuhan, baik itu kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder. Dari kemauan itu mendorong manusia untuk berfikir bagaimana kebutuhan itu dapat tercapai dengan baik, maka lahirlah suatu kerjasama yang baik antar manusia baik kerjasama dalam bentuk sederhana maupun kerjasama yang sifatnya komplek.

Seiring dengan waktu dan perkembangan zaman, bentuk kerjasama tersebut berkembang kearah yang lebih baik, sistematik dan terarah. Perkembangan tersebut berupa system kerjasama ataupun bentuknya, terbentuk dengan pemikiran dan penelitian ataupun pengalaman sehingga tercipta adanya suatu bentuk kerjasama dan wadah yang terorganisir, atau yang kita kenal sekarang yaitu organisasi.
Organisasi adalah sarana / alat untuk mencapai tujuan, oleh karenanya organisasi merupakan suatu wadah kegiatan manusia atau orang-orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan Dalam organisasi setiap orang harus jelas tugas, wewenang dan tanggung jawab, hubungan dan tata kerjanya.
Sekarang ini seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan zaman, Sistem struktur organisasi banyak sekali macamnya, mulai dari yang bersifat tradisional sampai komplek. Penerapannya sendiri dapat berbeda-beda dan banyak aspek yang menentukan, antara lain: besar kecilnya organisasi, luas sempitnya jaringan usaha, jumlah karyawan atau pegawai, tujuan organisasi dan sebagainya. Beragamnya  struktur organisasi tersebut dimungkinkan bahwa suatu perusahaan A cocok menggunakan ertic struktur organisasi B, tetapi perusahaan C atau yang lain belum tentu cocok menggunakan  struktur organisasi B.
Suatu perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya selalu menggunakan struktur organisasi sebagai wadah segala kegiatannya, tetapi untuk penerapan  struktur organisasinya tergantung dari kondisi perusahaan yang bersangkutan. Hal ini merupakan suatu masalah bagi setiap perusahaan dalam menerapkan struktur organisasi mana yang cocok sehingga untuk itu setiap perusahaan membutuhkan waktu dan pengamatan (analisis) yang khusus dalam memilih struktur organisasi yang tepat dan sesuai.
Dengan adanya bermacam-macam lembaga ataupun perusahaan, akan menghasilkan suatu pemisahan / pembagian berdasarkan bentuk atau tipe, yaitu bentuk organisasi lini dan staf, organisasi lini dan organisasi funsional. Untuk mengetahui dan memahami bentuk – bentuk organisasi tersebut, diperlukan suatu penelitian secara komperhensif terhadap suatu perusahaan ataupun suatu lembaga .
Dikarenakan kami mendapatkan tugas untuk menyusun dan membahas bentuk organisasi lini, maka kami akan membahas organisasi ini dengan contoh organisasi militer, dalam hal ini adalah salah satu satuan dari komando daerah militer (KODAM) yaitu satuan tempur battalion infantry yang dalam  organisasi lini ini pendelegasian wewenang dilakukan secara vertikal melalui garis terpendek dari seorang atasan kepada bawahannya. Pelaporan tanggung jawab dari bawahan kepada atasannya juga dilakukan melalui garis vertikal yang terpendek. Perintah-perintah hanyadiberikan seorang atasan saja dan pelaporan tanggung jawab hanya kepada atasan bersangkutan.

1.2.        Maksud dan Tujuan

Maju mundurnya suatu negara tergantung dari baik buruknya administrasi, Negara merupakan suatu organisasi yang komplek sehingga diperlukan adanya aturan yang jelas dan tegas agar organisasi dapat berjalan sesuai dengan tujuan.
Berhubungan dengan hal tersebut, kita sebagai anak bangsa yang bertanggung jawab dalam menjalankan roda pemerintahan sudah sepatutnya untuk memahami tentang organisasi, yang salah satunya adalah bentuk organisasi.dan dalam hal ini kelompok kami akan membahas salah satu bentuk organisasi, yaitu organisasi lini.
Adapaun maksud dari penyusunan makalah ini yaitu :
1.    Untuk memenuhi tugas penyusunan makalah lini dari mata kuliah Pengantar Ilmu Administrasi.
2.    Untuk menyajikan arti, bentuk organisasi lini.
Sedangkan tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu :
1.    Kita dapat mengetahui apa itu organisasi.
2.    Kita dapat mengetahui dan memahami bentuk-bentuk organisasi.
3.    Kita dapat mengetahui, memahami dan menjelaskan kembali tentang salah satu bentuk organisasi, yaitu organisasi lini secara jelas.
4.    Kita dapat mengetahui tentang salah satu satuan dari Kodam yaitu satuan batalyon Infanteri khusunya dan organisasi Militer pada umumnya.

 BAB II
PEMBAHASAN

2.1.         Definisi Organisasi
Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dengan sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya baik intern maupun ekstern. Dua aspek utama dalam organisasi yaitu departementasi dan pembagian kerja yang merupakan dasar proses pengorganisasian. James D. Mooney mengatakan “Organisasi yaitu bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersana, “ sedang Chester I. Bernard memberikan pengertian organisasi yaitu suatu system aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Organisasi merupakan proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas diantara para anggota untuk mencapai tujuan. Jadi organisasi dapat didefinisikan sebagai berikut :
1.        Organisasi dalam arti badan yaitu kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
2.        Organisasi dalam arti bagan yaitu gambaran skematis tentang hubungan kerjasama dari orang-orang yang terlibat dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Unsur-unsur dasar yang membentuk organisasi yaitu :
a.    Adanya tujuan bersama
b.    Adanya kerjasama dua orang atau lebih
c.    Adanya pembagian tugas
d.    Adanya kehendak untuk bekerja sama

2.2.        Bentuk-Bentuk Organisasi
2.2.1.  Organisasi Garis / lini
Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.

2.2.2.  Organisasi Garis/ Lini dan Staf.
Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi.

2.2.3.  Organisasi Funsional.
Organisasi yang disusun atas dasar yang harus dilaksanakan. Organisasi ini dipakai pada perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan jelas.

2.3.        Organisasi Lini
Pada kesempatan kali ini , kami akan menjelaskan organisasi lini , organisasi lini atau garis merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.
Organisasi lini atau disebut juga organisasi garis adalah organisasi yang mempunyai bentuk sederhana , organisasi ini terdapat pada organisasi militer. Dalam organisasi lini atau garis ini bawahan hanya mengenal satu atasan atau pimpinan, sebagai sumber daripada kewenangan, yang member perintah atau instruksi, bawahan hanya bertindak sebagai pelaksanan, sekalipun para pelaksanan tidak seluruhnya melaksanakan secara langsung tercapainya suatu tujuan atau tugas pokok organisasi.
Misalnya dalam suatu batalion infantri atau kavaleri ataupun dalam satuan lainnya dalam TNI, terdapat suatu kompie yang bertugas dalam bidang pelayanan, kompie pelayanan ini bertugas tidak langsung melaksanakan tugas pokok / tujuan organisasi, sedangkan kompie infantri atau kavaleri adalah satuan tempura tau kompie tempur yang betul-betul melaksanakan tugas pokok/ tujuan organisasi yaitu bertempur menghadapai musuh secara langsung. Keduanya baik kompie tempur maupun kompie pelayanan, semuanya dianggap sebagai fungsi pelaksanan ( line fungsion ).
Yang dimaksud dengan pelaksana (line) adalah orang-orang atau unit didalam organisasi yang secara langsung ikut serta menghasilkan tercapainya suatu tujuan organisasi. “ ( Line is the persons or unit in an organization which participate directly in producing the objective of the organization ) “.

2.4.        Kelebihan dan Kekurangan Bentuk Organisasi Lini.
Setiap bentuk organisasi memiliki kelebihan dan kekurangan, baik dilihat dari segi efisien maupun efektifitasnya. Adapaun kekurangan dan kelebihan dari bentuk atau tipe organisasi lini :
a.    Kelebihan Organisasi Lini
1)    Sederhana
2)    Cepat dalam pengambilan keputusan
3)    Penuh tanggung jawab
4)    Mudah memelihara disiplin
5)    Dapat dengan mudah memanfaatkan tenaga yang kurang cakap.
6)    komando terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada pada satu tangan.
7)    Garis komando berjalan secara tegas, karena pimpinan berhubungan langsung dengan bawahan.
8)    Rasa solidaritas tinggi.
­
b.    Kekurangan Organisasi Lini
1)    Masalah dalam analisis pekerjaan
2)    Kurangnya tenaga yang ahli
3)    Sukar diadakan koordinasi
4)    Besarnya kepercayaan terhadap kepala/ pimpinan
5)    Mudah mengalihkan wewenang untuk pekerjaan yang sifatnya sukarela
6)    Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak mampu melaksanakan tugas maka seluruh organisasi akan terancam kehancuran.
7)    Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
8)    Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.



2.5.        Contoh Organisasi Lini
Agar kita dapat lebih memahami tentang organisasi lini, maka kami akan mengambil contoh organisasi yang termasuk dalam organisasi lini yaitu Satuan Batalyon Infanteri Raiders.
2.5.1  Sejarah singkat kesatuan Yonif 400/Raiders
Batalyon Infanteri 400/Raider yang berada di jalan setiabudi No 1 Srondol Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah adalah Batalyon di bawah langsung Panglima Kodam IV/Diponegoro. Dan merupakan pasukan yang mempunyai kemampuan khusus yang latihannya degembleng di Pusdikpasus Kopasus.
Sejak berdirinya, batalyon ini sudah sebelas kali berganti nama. Bermula di bawah resimen, menjadi pasukan Dharma Putra Kostrad, sampai pernah batalyon ini akan dilikuidasi menjadi Parako yang sekarang Kopasus. Namun, meski sering berganti nama, jiwa Banteng Raiders masih terus tertanam.

a)    Latar Belakang Pembentukan

Sejak Proklamasi 17 Agustus 1945, Negara RI telah diwarnai adanya pemberontakan-pemberontakan hampIr di seluruh persada, termasuk wilayah Jateng dan DIY, khususnya di wilayah Karesidenan banyumas dan Karesidenan Pekalongan, salah satunya oleh kelompok yang menamakan dirinya DI/TII. Sedangkan daerah yang menjadi aksi keganasan DI/TII meliputi Kabupaten Banyumas, Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, Kabupaten Pemalang, dan Kabupaten Pekalongan Sebagai basis gerombolan DI/TII di wilayah Gunung Gajah dan Gunung Semedo.
Dalam menghadapi merajalelanya pemberontakann DI/TII yang merongrong Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan berusaha mengubah dasar Negara kita menjadi Negara Islam, Maka TNI pada saat  itu mengirimkan pasukan untuk menumpas DI/TII, namun hasilnya kurang maksimal dengan adanya banyak korban di pihak TNI dan rakyat yang tidak berdosa. Penumpasan DI/TII yang di pimpin oleh Letnak Kolonel Sarbani di lanjutkan oleh Letnan Kolonel Bachrun, Tidak membuahkan hasil maksimal.

Setelah diserahkan kepada Letnan Kolonel Ahmad Yani  yang bertugas sebagai Komandan BE-N SUB TERR-XII, beliau berfikir bagaimana caranya untuk menumpas DI/TII. Maka dibentuklah pasukan-pasukan kecil yang mempunyai daya  gempur, daya kejut, dan bermental baja. Mereka di bentuk dengan gemblengan yang keras, bagaimana agar bias menghadapi situasi sesulit apapun. Pasukan ini di namakan pasukan BANTENG RAIDERS dengan simbol KEPALA BANTENG, yang berarti apa bila terluka bukanya mundur, tetapi mangamuk bagaikan banteng yang terluka. Operasi penumpasan DI/TII yang dinamakan Gerakan Banteng Nasional ( GBN ), yang komando operasinya bermarkas di Slawi, Tegal, Jawa Tengah, ini berhasil dengan gemilang. Batalyon ini juga menjadi cikal bakal berdirinya KOPASUS.

b).  Dasar Pembentukan 

Pada tangal 21 mei 1952, berkat kreasi baru dari Letkol A.yani yang merupakan ekperimen dari 2 kompi bergerak secara kesatuan kecil dalam melaksanakan operasi2 membawa suatu keutungan dalam bertempur. Sedangkan 2 kompi tersebut merupakan satuan terpilih dari:
Kompi Banteng Raiders-1 di pimpin oleh kapten Pujadi, merupakan anggota pilihan dari Batalyon 401/Rajawali pimpinan Kapten Oemarsaid.
 Kompi Banteng Raiders-II dipimpin oleh Kapten Hadibroto, merupakan anggota pilihan dari Batalyon 402/Banteng Loreng pimpinan Mayor Soerono.
 Kedua kompi tersebut dilatih dalam Battle Training Centre ( BTC ) Bandungan Sumowono, selama 6 minggu ( Dasar Skep Pang Terr No. 32/b-4/D III/1952). Karena keberhasilan 2 kompi dalam melaksanakan Operasi Raid. Kemudian berdasarkan Skep Pangter Nomor 56/B-4/TT IV/1952 tanggal 2 agustus 1952, pasukan ini ditambah 2 Kompi yang merupakan prajurit pilihan yaitu Kompi Banteng Raiders-III di pimpin Kapten Sugiono, merupakan anggota pilihan dari Batalyon 403/Pendowo pimpinan Mayor Soedarmo dan Kompi Banteng Raiders-IV dipimpin oleh Kapten Idris, merupakan anggota pilihan dari Batalyon 404/Cocor Merah pimpinan Kapten Purwoto.
Atas perintah Pangter IV untuk menambah 1 lagi Kompi Banteng Raiders-V dipimpin oleh lettu Ali Murtopo, yang diambil dari Batalyon 407/Apris pimpinan kapten Ngadimin. Kompi Staf/Markas dipimpin oleh Karta Brata merupakan anggota pilihan dari batalyon 405/Singo Wereng, 406, dan Batalyon 407.
 Berdasarkan Surat Keputusan Panglima Terr IV nomor 5/B-4/ADJEN/ 4/1953 tanggal 23 Maret 1953. Bertempat di Balikota Tegal diresmikan Batalyon 431/BANTENG RAIDERS dengan motto/semboyan “ PANTANG MUNDUR”. Motto ini diberikan oleh Letkol Achmad Yani. Organisasi ini merupakan sandi ROI-I, sedangkan sebagai komandan batalyon ( Danyon ) pertama yaitu Kapten Hardoyo. Batalyon Banteng raiders pertama ini mendapat julukan BR I.
Selanjutnya anggota 431/BR yang di bentuk saat itu di ambil dari anggota-anggota pilihan dari seluruh kesatuan yang ada di daerah Teritorium IV dan langsung di latih serta di gembleng oleh Letkol A. Yani. Batalyon pada saat itu bernama BANTENG, karena di dalam melaksanakan operasi penumpasan DI/TII mengunakan gerakan-gerakan taktik nonkonvensional, yakni gerakan-gerakan RAID ( taktik ayam alas dan nyudung) dan berhasil sehingga batalyon ini sangat terkenal dengan nama BATALYON BANTENG RAIDERS. Boleh di katakan, Batayon inilah pelopor adanya satuan-satuan Raiders yang ada di Indonesia
 Peremajaan Batalyon Infanteri 401/Banteng Raiders di mulai pada awal thun 1958, dengan menyaring kembali anggota BR I sebagai inti, dan tenaga tambahan di ambil dari tamtama remaja yang telah menempuh diklat di Depo 2, selanjutnya di latih BTC Sapta Arga yang berada di Purworejo Generasi ini disebut BR II dengan julukan Si Gudel ( anak Kerbau), karena mayoritas anggota belum pernah operasi. Pada awal tahun 1961, Batalyon banteng Raiders menempuh Kualifikasi Raiders di Bruno dan melanjutkan pendidikan Para, sehingga menjadi Yonif dengan Kualifikasi Para.
  
c.    Tugas , Tujuan dan prinsip Yonif Banteng Raiders
 Tujuan di bentuk nya batalyon 400/Raiders adalah menjaga kedaulatan bangsa dan negara, menjaga persatuan dan kesatuan, serta melindungi segenap bangsa dan negara dan tumpah darah. Pengabdian dan penugasan yang dilakukan Yonif 400/Raiders mengikuti perkembangan keamanan yang terjadi di Indonesia.
             Yonif 400/R selalu di libatkan dalam operasi-operasi penting bagi negara dan bangsa, baik di dalam maupun di luar negri, guna menjaga NKRI dan menjalan kan tugas sebagai prajurit TNI yang telah di atur dalam undang-undang. Selain mengabdikan diri dan berprestasi dalam penugasan operasi, Yonif 400/R juga di tuntut dapat berprestasi dalam bidang lainnya.
Prinsip-prinsip yang di pegang tegudh oleh segenap anggota Pasukan Banteng raideras adalah :
1.    Harus berani dan tabah bertempur dalam jarak dekat
2.    Harus dapat muncul dengan tiba2 di daerah lawan
3.    Berani bertempur dengan kelompok kecil dan pantang mundur
4.    Pelihara kontak kejar dan hancurkan
5.    Harus selalu dapat merebut persenjataan  musuh.
 Hal tersebut menjadi prinsip dan melekat pada jiwa seluruh Prajurit Banteng Raiders yang di kenal dengan sebutan 5 PRINSIP PRAJURIT BANTENG RAIDERS
2.5.2  Struktur Organisasi Satuan Yonif  Raiders Angkatan Darat



2.5.3.  Penjelasan Organisasi Satuan Yonif  Raiders Angkatan Darat
Komandan batalyon bertugas sebagai pemimpin batalyon yang member perintah langsung kepada kompie-kompie, baik itu kompie markas, kompie bantuan ataupun kompie senapan / serbu.
Dalam sebuah batalyon terdiri dari  :
KOMPI
1.    Kesatuan militer yang berada di bawah Batalyon terdiri dari beberapa peleton (biasanya tiga peleton)
2.    Kekuatan personilnya kurang lebih dari 180 hingga 250 orang. Biasanya dipimpin seorang Kapten. 
3.    Dalam satuan infanteri, ada tiga macam kompi, yang disesuaikan dengan fungsinya, yaitu Kompi Senapan (Kipan), Kompi Markas (Kima), Kompi Bantuan (Kiban). Kompi Senapan disiapkan untuk operasi lapangan, dengan dukungan Kompi Bantuan. 
4.    Persenjatan Kompi Bantuan lebih berat dari persenjataan Kipan, persenjataan Kipan terdiri dari Senjata Mesin Sedang (SMS), mitraliur, dan mortir.
PELETON
1.    Kesatuan militer di bawah Kompi yang terdiri dari beberapa regu
2.    kekuatan personilnya kurang lebih 30 sampai 50 orang dan biasanya dipimpin seorang Letnan Dua
3.    Posisi Komandan Peleton biasanya merupakan penugasan PERTAMA, bagi perwira yang baru lulus dari Akademi Militer (Angkatan Darat) dan Akademi Angkatan Laut (kecabangan Marinir).
REGU
1.    Regu adalah satuan militer terkecil dalam Bataliyon (Infanteri) yang terdiri minimal 20 personel. 
2.    Komandannya berpangkat Sersan Satu atau Kopral Kepala senior (yang berpengalaman). 
3.    Regu adalah bagian dari peleton.
Batalyon Infanteri atau Yonif  raiders merupakan satuan dasar tempur  pasukan infanteri Tentara Nasional Indonesia  (TNI) di bawah brigade  atau  resimen, Batalyon infantri dapat merupakan bagian taktis dari suatu brigade dan dapat juga berdiri sendiri dengan tugas taktis dan administrasi. Batalyon infantri raiders terdiri dari unsur:
·         sebuah markas Batalyon,
·         Kompi Markas (terdiri dari peleton angkutan, kesehatan, komunikasi atau perhubungan, perbekalan dan lainnya),
·         Kompi Senapan
·         Kompi Bantuan (mengoperasikan senapan mesin berat, mortir, STTB, senjata anti tank dsb).
Seloka / Semboyan Batalyon Infantri di Indonesia adalah Yudha Wastu Pramuka, dimana Yudhawara : berarti pelaksanaan atau alat perang, sedangkan Pramuka : secara harfiah berarti paling depan atau secara wujud berarti termuka, jadi Yudhawastu Pramuka berarti pelaksana / alat perang yang terdepan atau alat perang yang utama.
 

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan dan penjabaran diatas, kita sedikit mempunyai gambaran tentang organisasi lini, walaupun bentuk organisasi bukan hanya organisasi lini saja, tetapi semua bentuk organisasi memiliki kelebihan dan kekurangan masing – masing. Pada organisasi lini peran pemimpin sangat dominan sehingga adanya kesatuan komando yang terjamin dengan baik, namun kelemahanya tugas pimpinan menjadi lebih berat dan organisasi terlalu bergantung kepada satu orang saja yaitu pimpinan atau komandan, atau dapat kita simpulkan bahwa organisasi lini memiliki cirri-ciri seperti Garis komando langsung dari atasan ke bawahan atau dari pimpinan tertinggi kepada berbagai tingkat operasional. Masing-masing pekerja bertanggung jawab penuh terhadap semua kegiatannya. Otoritas dan tanggung jawab tertinggi terletak pada pimpinan puncak (top Management).  Hubungan kerja antara atasan dan bawahan bersifat langsung.  Tujuan alat-alat yang digunakan dan struktur organisasi bersifat sederhana.  Semua anggota organisasi masih kenal antara satu sama lainnya. 

3.2. Saran
Tentunya setelah kita membaca isi pembahasan makalah ini yaitu tentang organisasi lini, kita akan lebih memahami dan membedakan bentuk organisasi dan juga kelemehan dan kelebihanya. Dengan demikian jika kita sudah memahami kelemahan dan kelebihan dari masing – masing organisasi, maka saran saya agar kita bisa menyusun atau membuat terobosan baru tentang bentuk dan tipe organisasi bagaimana yang harus dibentuk dengan berusaha menekan kekurangan dan menciptakan kelebihan sehingga organisasi tersebut dapat berjalan dengan lancer serta dengan mudah dalam pencapaian organisasi.
Demikian dari penyusunan dan pembahasan makalah organisasi lini ini, semoga berguna bagi kita semua. Amiin.

DAFTAR PUSTAKA

Soewarno Handayaningrat, Drs. : Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen, CV. Haji Masagung, Jakarta 1980.

Sondang P. Siagian, M.P.A. Prof. Dr. Filsafat Administrasi,  PT. Bumi Aksara, Jakarta 2003.

Sejarah Yonif Banteng Raiders, bantengbantengraiders.blogspot.com







0 komentar:

Posting Komentar