BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Manusia
adalah mahluk sosial yang hidupnya saling membutuhkan sehingga manusia tidak dapat hidup sendiri
tanpa orang lain, baik itu dalam skala kecil ataupun dalam skala besar . Dalam
perkembangan peradaban manusia telah berkembang adanya usaha dan kemauan dari
manusia untuk memenuhi kebutuhan, baik itu kebutuhan primer maupun kebutuhan
sekunder. Dari kemauan itu mendorong manusia untuk berfikir bagaimana kebutuhan
itu dapat tercapai dengan baik, maka lahirlah suatu kerjasama yang baik antar
manusia baik kerjasama dalam bentuk sederhana maupun kerjasama yang sifatnya
komplek.
Seiring
dengan waktu dan perkembangan zaman, bentuk kerjasama tersebut berkembang kearah
yang lebih baik, sistematik dan terarah. Perkembangan tersebut berupa system
kerjasama ataupun bentuknya, terbentuk dengan pemikiran dan penelitian ataupun
pengalaman sehingga tercipta adanya suatu bentuk kerjasama dan wadah yang
terorganisir, atau yang kita kenal sekarang yaitu organisasi.
Organisasi
adalah sarana / alat untuk mencapai tujuan, oleh karenanya organisasi merupakan
suatu wadah kegiatan manusia atau orang-orang yang bekerja sama dalam mencapai
tujuan Dalam organisasi setiap orang harus jelas tugas, wewenang dan tanggung
jawab, hubungan dan tata kerjanya.
Sekarang
ini seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan zaman, Sistem
struktur organisasi banyak sekali macamnya, mulai dari yang bersifat
tradisional sampai komplek. Penerapannya sendiri dapat berbeda-beda dan banyak aspek
yang menentukan, antara lain: besar kecilnya organisasi, luas sempitnya jaringan
usaha, jumlah karyawan atau pegawai, tujuan organisasi dan sebagainya.
Beragamnya struktur organisasi tersebut
dimungkinkan bahwa suatu perusahaan A cocok menggunakan ertic struktur
organisasi B, tetapi perusahaan C atau yang lain belum tentu cocok menggunakan struktur organisasi B.
Suatu
perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya selalu menggunakan struktur
organisasi sebagai wadah segala kegiatannya, tetapi untuk penerapan struktur organisasinya tergantung dari
kondisi perusahaan yang bersangkutan. Hal ini merupakan suatu masalah bagi
setiap perusahaan dalam menerapkan struktur organisasi mana yang cocok sehingga
untuk itu setiap perusahaan membutuhkan waktu dan pengamatan (analisis) yang
khusus dalam memilih struktur organisasi yang tepat dan sesuai.
Dengan
adanya bermacam-macam lembaga ataupun perusahaan, akan menghasilkan suatu
pemisahan / pembagian berdasarkan bentuk atau tipe, yaitu bentuk organisasi
lini dan staf, organisasi lini dan organisasi funsional. Untuk mengetahui dan
memahami bentuk – bentuk organisasi tersebut, diperlukan suatu penelitian
secara komperhensif terhadap suatu perusahaan ataupun suatu lembaga .
Dikarenakan
kami mendapatkan tugas untuk menyusun dan membahas bentuk organisasi lini, maka
kami akan membahas organisasi ini dengan contoh organisasi militer, dalam hal
ini adalah salah satu satuan dari komando daerah militer (KODAM) yaitu satuan
tempur battalion infantry yang dalam organisasi lini ini pendelegasian wewenang
dilakukan secara vertikal melalui garis terpendek dari seorang atasan kepada
bawahannya. Pelaporan tanggung jawab dari bawahan kepada atasannya juga
dilakukan melalui garis vertikal yang terpendek. Perintah-perintah
hanyadiberikan seorang atasan saja dan pelaporan tanggung jawab hanya kepada
atasan bersangkutan.
1.2.
Maksud
dan Tujuan
Maju mundurnya suatu negara tergantung dari baik buruknya
administrasi, Negara merupakan suatu organisasi yang komplek sehingga
diperlukan adanya aturan yang jelas dan tegas agar organisasi dapat berjalan
sesuai dengan tujuan.
Berhubungan
dengan hal tersebut, kita sebagai anak bangsa yang bertanggung jawab dalam
menjalankan roda pemerintahan sudah sepatutnya untuk memahami tentang
organisasi, yang salah satunya adalah bentuk organisasi.dan dalam hal ini
kelompok kami akan membahas salah satu bentuk organisasi, yaitu organisasi lini.
Adapaun
maksud dari penyusunan makalah ini yaitu :
1.
Untuk
memenuhi tugas penyusunan makalah lini dari mata kuliah Pengantar Ilmu
Administrasi.
2.
Untuk menyajikan arti, bentuk
organisasi lini.
Sedangkan tujuan dari penyusunan
makalah ini yaitu :
1.
Kita dapat mengetahui apa itu
organisasi.
2.
Kita dapat mengetahui dan memahami
bentuk-bentuk organisasi.
3.
Kita dapat mengetahui, memahami dan
menjelaskan kembali tentang salah satu bentuk organisasi, yaitu organisasi lini
secara jelas.
4.
Kita dapat mengetahui tentang salah
satu satuan dari Kodam yaitu satuan batalyon Infanteri khusunya dan organisasi
Militer pada umumnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Definisi Organisasi
Pengorganisasian
(organizing) merupakan proses penyusunan anggota dalam bentuk struktur
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dengan sumber daya yang dimiliki
dan lingkungan yang melingkupinya baik intern maupun ekstern. Dua aspek utama
dalam organisasi yaitu departementasi dan pembagian kerja yang merupakan dasar
proses pengorganisasian. James D. Mooney mengatakan “Organisasi yaitu bentuk
setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersana, “ sedang Chester I.
Bernard memberikan pengertian organisasi yaitu suatu system aktivitas kerjasama
yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Organisasi
merupakan proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur
serta membagi tugas diantara para anggota untuk mencapai tujuan. Jadi organisasi
dapat didefinisikan sebagai berikut :
1.
Organisasi dalam arti badan yaitu
kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
2.
Organisasi dalam arti bagan yaitu
gambaran skematis tentang hubungan kerjasama dari orang-orang yang terlibat
dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Unsur-unsur dasar yang
membentuk organisasi yaitu :
a. Adanya
tujuan bersama
b. Adanya
kerjasama dua orang atau lebih
c. Adanya
pembagian tugas
d. Adanya
kehendak untuk bekerja sama
2.2.
Bentuk-Bentuk
Organisasi
2.2.1.
Organisasi
Garis / lini
Merupakan
bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol.
Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasinya masih kecil, jumlah
karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.
2.2.2.
Organisasi
Garis/ Lini dan Staf.
Dianut
oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang
beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang
ahli dalam bidang tertentu tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang
kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi.
2.2.3.
Organisasi
Funsional.
Organisasi
yang disusun atas dasar yang harus dilaksanakan. Organisasi ini dipakai pada
perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan jelas.
2.3.
Organisasi
Lini
Pada kesempatan kali ini , kami akan
menjelaskan organisasi lini , organisasi lini atau garis merupakan
bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol.
Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasinya masih kecil, jumlah karyawan
sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.
Organisasi lini atau disebut juga organisasi
garis adalah organisasi yang mempunyai bentuk sederhana , organisasi ini
terdapat pada organisasi militer. Dalam organisasi lini atau garis ini bawahan
hanya mengenal satu atasan atau pimpinan, sebagai sumber daripada kewenangan,
yang member perintah atau instruksi, bawahan hanya bertindak sebagai
pelaksanan, sekalipun para pelaksanan tidak seluruhnya melaksanakan secara
langsung tercapainya suatu tujuan atau tugas pokok organisasi.
Misalnya dalam suatu batalion infantri atau
kavaleri ataupun dalam satuan lainnya dalam TNI, terdapat suatu kompie yang
bertugas dalam bidang pelayanan, kompie pelayanan ini bertugas tidak langsung
melaksanakan tugas pokok / tujuan organisasi, sedangkan kompie infantri atau
kavaleri adalah satuan tempura tau kompie tempur yang betul-betul melaksanakan
tugas pokok/ tujuan organisasi yaitu bertempur menghadapai musuh secara
langsung. Keduanya baik kompie tempur maupun kompie pelayanan, semuanya
dianggap sebagai fungsi pelaksanan ( line fungsion ).
Yang dimaksud dengan pelaksana (line) adalah
orang-orang atau unit didalam organisasi yang secara langsung ikut serta
menghasilkan tercapainya suatu tujuan organisasi. “ ( Line is the persons or
unit in an organization which participate directly in producing the objective
of the organization ) “.
2.4.
Kelebihan
dan Kekurangan Bentuk Organisasi Lini.
Setiap
bentuk organisasi memiliki kelebihan dan kekurangan, baik dilihat dari segi
efisien maupun efektifitasnya. Adapaun kekurangan dan kelebihan dari bentuk
atau tipe organisasi lini :
a.
Kelebihan Organisasi Lini
1)
Sederhana
2)
Cepat dalam pengambilan keputusan
3)
Penuh tanggung jawab
4)
Mudah memelihara disiplin
5)
Dapat dengan mudah memanfaatkan tenaga yang
kurang cakap.
6)
komando terjamin sepenuhnya karena
pimpinan berada pada satu tangan.
7)
Garis komando berjalan secara tegas,
karena pimpinan berhubungan langsung dengan bawahan.
8)
Rasa solidaritas tinggi.
b.
Kekurangan Organisasi Lini
1)
Masalah dalam analisis pekerjaan
2)
Kurangnya tenaga yang ahli
3)
Sukar diadakan koordinasi
4)
Besarnya kepercayaan terhadap kepala/
pimpinan
5)
Mudah mengalihkan wewenang untuk pekerjaan
yang sifatnya sukarela
6)
Seluruh organisasi tergantung pada
satu orang saja, apabila dia tidak mampu melaksanakan tugas maka seluruh
organisasi akan terancam kehancuran.
7)
Adanya kecenderungan pimpinan
bertindak secara otokratis.
8)
Kesempatan karyawan untuk berkembang
terbatas.
2.5.
Contoh
Organisasi Lini
Agar kita dapat lebih memahami tentang
organisasi lini, maka kami akan mengambil contoh organisasi yang termasuk dalam
organisasi lini yaitu Satuan Batalyon Infanteri Raiders.
2.5.1
Sejarah singkat kesatuan Yonif 400/Raiders
Batalyon Infanteri
400/Raider yang berada di jalan setiabudi No 1 Srondol Banyumanik, Semarang,
Jawa Tengah adalah Batalyon di bawah langsung Panglima Kodam IV/Diponegoro. Dan
merupakan pasukan yang mempunyai kemampuan khusus yang latihannya degembleng di
Pusdikpasus Kopasus.
Sejak berdirinya,
batalyon ini sudah sebelas kali berganti nama. Bermula di bawah resimen,
menjadi pasukan Dharma Putra Kostrad, sampai pernah batalyon ini akan
dilikuidasi menjadi Parako yang sekarang Kopasus. Namun, meski sering berganti
nama, jiwa Banteng Raiders masih terus tertanam.
a)
Latar Belakang Pembentukan
Sejak Proklamasi 17
Agustus 1945, Negara RI telah diwarnai adanya pemberontakan-pemberontakan
hampIr di seluruh persada, termasuk wilayah Jateng dan DIY, khususnya di
wilayah Karesidenan banyumas dan Karesidenan Pekalongan, salah satunya oleh
kelompok yang menamakan dirinya DI/TII. Sedangkan daerah yang menjadi aksi
keganasan DI/TII meliputi Kabupaten Banyumas, Kabupaten Tegal, Kabupaten
Brebes, Kabupaten Pemalang, dan Kabupaten Pekalongan Sebagai basis gerombolan
DI/TII di wilayah Gunung Gajah dan Gunung Semedo.
Dalam menghadapi
merajalelanya pemberontakann DI/TII yang merongrong Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dengan berusaha mengubah dasar Negara kita menjadi Negara Islam,
Maka TNI pada saat itu mengirimkan pasukan untuk menumpas DI/TII,
namun hasilnya kurang maksimal dengan adanya banyak korban di pihak TNI dan
rakyat yang tidak berdosa. Penumpasan DI/TII yang di pimpin oleh Letnak Kolonel
Sarbani di lanjutkan oleh Letnan Kolonel Bachrun, Tidak membuahkan hasil
maksimal.
Setelah diserahkan
kepada Letnan Kolonel Ahmad Yani yang
bertugas sebagai Komandan BE-N SUB TERR-XII, beliau berfikir bagaimana caranya
untuk menumpas DI/TII. Maka dibentuklah pasukan-pasukan kecil yang mempunyai
daya gempur, daya kejut, dan bermental baja. Mereka di bentuk dengan
gemblengan yang keras, bagaimana agar bias menghadapi situasi sesulit apapun.
Pasukan ini di namakan pasukan BANTENG RAIDERS dengan simbol KEPALA
BANTENG, yang berarti apa bila terluka bukanya mundur, tetapi mangamuk bagaikan
banteng yang terluka. Operasi penumpasan DI/TII yang dinamakan Gerakan Banteng
Nasional ( GBN ), yang komando operasinya bermarkas di Slawi, Tegal, Jawa
Tengah, ini berhasil dengan gemilang. Batalyon ini juga menjadi cikal bakal
berdirinya KOPASUS.
b). Dasar
Pembentukan
Pada tangal 21 mei 1952,
berkat kreasi baru dari Letkol A.yani yang merupakan ekperimen dari 2 kompi
bergerak secara kesatuan kecil dalam melaksanakan operasi2 membawa suatu
keutungan dalam bertempur. Sedangkan 2 kompi tersebut merupakan satuan terpilih
dari:
Kompi Banteng Raiders-1 di pimpin oleh kapten
Pujadi, merupakan anggota pilihan dari Batalyon 401/Rajawali pimpinan Kapten
Oemarsaid.
Kompi Banteng
Raiders-II dipimpin oleh Kapten Hadibroto, merupakan anggota pilihan dari
Batalyon 402/Banteng Loreng pimpinan Mayor Soerono.
Kedua kompi
tersebut dilatih dalam Battle Training Centre ( BTC ) Bandungan Sumowono,
selama 6 minggu ( Dasar Skep Pang Terr No. 32/b-4/D III/1952). Karena
keberhasilan 2 kompi dalam melaksanakan Operasi Raid. Kemudian berdasarkan
Skep Pangter Nomor 56/B-4/TT IV/1952 tanggal 2 agustus 1952, pasukan ini
ditambah 2 Kompi yang merupakan prajurit pilihan yaitu Kompi Banteng
Raiders-III di pimpin Kapten Sugiono, merupakan anggota pilihan dari Batalyon
403/Pendowo pimpinan Mayor Soedarmo dan Kompi Banteng Raiders-IV dipimpin oleh
Kapten Idris, merupakan anggota pilihan dari Batalyon 404/Cocor Merah pimpinan
Kapten Purwoto.
Atas perintah Pangter IV
untuk menambah 1 lagi Kompi Banteng Raiders-V dipimpin oleh lettu
Ali Murtopo, yang diambil dari Batalyon 407/Apris pimpinan kapten
Ngadimin. Kompi Staf/Markas dipimpin oleh Karta Brata merupakan anggota pilihan
dari batalyon 405/Singo Wereng, 406, dan Batalyon 407.
Berdasarkan Surat
Keputusan Panglima Terr IV nomor 5/B-4/ADJEN/ 4/1953 tanggal 23 Maret
1953. Bertempat di Balikota Tegal diresmikan Batalyon 431/BANTENG
RAIDERS dengan motto/semboyan “ PANTANG MUNDUR”. Motto ini diberikan
oleh Letkol Achmad Yani. Organisasi ini merupakan sandi ROI-I, sedangkan
sebagai komandan batalyon ( Danyon ) pertama yaitu Kapten Hardoyo. Batalyon
Banteng raiders pertama ini mendapat julukan BR I.
Selanjutnya anggota
431/BR yang di bentuk saat itu di ambil dari anggota-anggota pilihan dari
seluruh kesatuan yang ada di daerah Teritorium IV dan langsung di latih serta
di gembleng oleh Letkol A. Yani. Batalyon pada saat itu bernama BANTENG, karena
di dalam melaksanakan operasi penumpasan DI/TII mengunakan gerakan-gerakan
taktik nonkonvensional, yakni gerakan-gerakan RAID ( taktik ayam alas dan
nyudung) dan berhasil sehingga batalyon ini sangat terkenal dengan nama BATALYON
BANTENG RAIDERS. Boleh di katakan, Batayon inilah pelopor adanya
satuan-satuan Raiders yang ada di Indonesia
Peremajaan
Batalyon Infanteri 401/Banteng Raiders di mulai pada awal thun 1958, dengan
menyaring kembali anggota BR I sebagai inti, dan tenaga tambahan di ambil dari
tamtama remaja yang telah menempuh diklat di Depo 2, selanjutnya di latih BTC
Sapta Arga yang berada di Purworejo Generasi ini disebut BR II dengan julukan
Si Gudel ( anak Kerbau), karena mayoritas anggota belum pernah operasi. Pada
awal tahun 1961, Batalyon banteng Raiders menempuh Kualifikasi Raiders di Bruno
dan melanjutkan pendidikan Para, sehingga menjadi Yonif dengan Kualifikasi
Para.
c.
Tugas , Tujuan dan
prinsip Yonif Banteng Raiders
Tujuan di bentuk
nya batalyon 400/Raiders adalah menjaga kedaulatan bangsa dan negara, menjaga
persatuan dan kesatuan, serta melindungi segenap bangsa dan negara dan tumpah
darah. Pengabdian dan penugasan yang dilakukan Yonif 400/Raiders mengikuti
perkembangan keamanan yang terjadi di Indonesia.
Yonif
400/R selalu di libatkan dalam operasi-operasi penting bagi negara dan bangsa,
baik di dalam maupun di luar negri, guna menjaga NKRI dan menjalan kan tugas
sebagai prajurit TNI yang telah di atur dalam undang-undang. Selain mengabdikan
diri dan berprestasi dalam penugasan operasi, Yonif 400/R juga di tuntut dapat
berprestasi dalam bidang lainnya.
Prinsip-prinsip yang di
pegang tegudh oleh segenap anggota Pasukan Banteng raideras adalah :
1. Harus berani dan tabah
bertempur dalam jarak dekat
2. Harus dapat muncul
dengan tiba2 di daerah lawan
3. Berani bertempur
dengan kelompok kecil dan pantang mundur
4. Pelihara kontak kejar
dan hancurkan
5. Harus selalu dapat merebut
persenjataan musuh.
Hal tersebut
menjadi prinsip dan melekat pada jiwa seluruh Prajurit Banteng Raiders yang di
kenal dengan sebutan 5 PRINSIP PRAJURIT BANTENG RAIDERS
2.5.2 Struktur
Organisasi Satuan Yonif Raiders Angkatan
Darat
2.5.3.
Penjelasan Organisasi Satuan Yonif
Raiders Angkatan Darat
Komandan batalyon bertugas sebagai
pemimpin batalyon yang member perintah langsung kepada kompie-kompie, baik itu
kompie markas, kompie bantuan ataupun kompie senapan / serbu.
Dalam sebuah batalyon terdiri
dari :
KOMPI
1.
Kesatuan militer yang
berada di bawah Batalyon terdiri dari beberapa peleton (biasanya tiga peleton)
2.
Kekuatan personilnya
kurang lebih dari 180 hingga 250 orang. Biasanya dipimpin seorang Kapten.
3.
Dalam satuan infanteri,
ada tiga macam kompi, yang disesuaikan dengan fungsinya, yaitu Kompi Senapan
(Kipan), Kompi Markas (Kima), Kompi Bantuan (Kiban). Kompi Senapan disiapkan
untuk operasi lapangan, dengan dukungan Kompi Bantuan.
4.
Persenjatan Kompi
Bantuan lebih berat dari persenjataan Kipan, persenjataan Kipan terdiri dari
Senjata Mesin Sedang (SMS), mitraliur, dan mortir.
PELETON
1.
Kesatuan militer di
bawah Kompi yang terdiri dari beberapa regu
2.
kekuatan personilnya
kurang lebih 30 sampai 50 orang dan biasanya dipimpin seorang Letnan
Dua.
3.
Posisi Komandan Peleton
biasanya merupakan penugasan PERTAMA, bagi perwira yang baru lulus dari Akademi
Militer (Angkatan Darat) dan Akademi Angkatan Laut (kecabangan Marinir).
REGU
1.
Regu adalah satuan
militer terkecil dalam Bataliyon (Infanteri) yang terdiri
minimal 20 personel.
2.
Komandannya berpangkat
Sersan Satu atau Kopral Kepala senior (yang
berpengalaman).
3.
Regu adalah bagian dari
peleton.
Batalyon Infanteri atau Yonif raiders
merupakan satuan dasar tempur pasukan infanteri Tentara Nasional Indonesia
(TNI) di bawah brigade
atau resimen,
Batalyon infantri dapat merupakan bagian taktis dari suatu brigade dan dapat
juga berdiri sendiri dengan tugas taktis dan administrasi. Batalyon infantri
raiders terdiri dari unsur:
·
Kompi Markas (terdiri dari peleton
angkutan, kesehatan, komunikasi atau perhubungan, perbekalan dan lainnya),
·
Kompi Senapan
Seloka / Semboyan Batalyon Infantri di Indonesia
adalah Yudha Wastu Pramuka, dimana Yudhawara : berarti
pelaksanaan atau alat perang, sedangkan Pramuka : secara harfiah berarti
paling depan atau secara wujud berarti termuka, jadi Yudhawastu
Pramuka berarti pelaksana / alat perang yang terdepan atau alat perang yang
utama.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Dari pembahasan dan penjabaran diatas, kita
sedikit mempunyai gambaran tentang organisasi lini, walaupun bentuk organisasi
bukan hanya organisasi lini saja, tetapi semua bentuk organisasi memiliki
kelebihan dan kekurangan masing – masing. Pada organisasi lini peran pemimpin
sangat dominan sehingga adanya kesatuan komando yang terjamin dengan baik,
namun kelemahanya tugas pimpinan menjadi lebih berat dan organisasi terlalu
bergantung kepada satu orang saja yaitu pimpinan atau komandan, atau dapat kita
simpulkan bahwa organisasi lini memiliki cirri-ciri seperti Garis komando langsung dari atasan ke
bawahan atau dari pimpinan tertinggi kepada berbagai
tingkat operasional. Masing-masing
pekerja bertanggung jawab penuh terhadap semua kegiatannya. Otoritas dan tanggung jawab tertinggi
terletak pada pimpinan puncak (top Management). Hubungan kerja antara atasan dan
bawahan bersifat langsung. Tujuan
alat-alat yang digunakan dan struktur organisasi bersifat sederhana. Semua anggota organisasi masih kenal
antara satu sama lainnya.
3.2.
Saran
Tentunya setelah kita membaca isi pembahasan
makalah ini yaitu tentang organisasi lini, kita akan lebih memahami dan
membedakan bentuk organisasi dan juga kelemehan dan kelebihanya. Dengan
demikian jika kita sudah memahami kelemahan dan kelebihan dari masing – masing
organisasi, maka saran saya agar kita bisa menyusun atau membuat terobosan baru
tentang bentuk dan tipe organisasi bagaimana yang harus dibentuk dengan
berusaha menekan kekurangan dan menciptakan kelebihan sehingga organisasi
tersebut dapat berjalan dengan lancer serta dengan mudah dalam pencapaian
organisasi.
Demikian dari penyusunan dan pembahasan
makalah organisasi lini ini, semoga berguna bagi kita semua. Amiin.
DAFTAR
PUSTAKA
Soewarno Handayaningrat, Drs. : Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan
Manajemen, CV. Haji Masagung, Jakarta 1980.
Sondang P. Siagian, M.P.A. Prof. Dr. Filsafat Administrasi, PT. Bumi Aksara, Jakarta 2003.
Sejarah Yonif Banteng Raiders, bantengbantengraiders.blogspot.com
Organisasi Lini, http://rickoyp.blogspot.com/2012/11/organisasi-lini.html
Satuan Infantri , http://id.wikipedia.org/wiki/Batalyon_infanteri
Istilah Satuan Militer , http://faculty.petra.ac.id/ido/artikel/istilah_militer.html
0 komentar:
Posting Komentar